NEUROTOXIN : DOMOIC ACID
Domoic acid (DA) merupakan neurotoksin
yang dihasilkan oleh alga (seperti Nitzschia
pungens dan Pseudo-nitzschia multiseries) yang dapat menyebabkan
keracunan pada manusia yang dikenal dengan amnesic
shellfish poisoning (ASP) akibat mengkonsumsi kerang remis yang
terkontaminasi DA (Perl et al., 1990;
Stewart et al., 1998). Keracunan DA pada manusia dapat menimbulkan
gejala klinis berupa
nausea, vomit, diare, kram pada abdomen, sekresi respirasi secara profuse,
ketidakstabilan tekanan darah, sakit kepala, kehilangan memori, seizure, dan
koma (Perl et al., 1990).
Domoic acid bersifat larut dalam air,
relative stabil dan tidak terdegradasi pada kondisi suhu ruang (Wright et al., 1998; Lefebvre et al.,
2010), didekomposisi secara lambat pada kondisi beku (lebih dari 1 bulan),
namun tidak stabil pada media asam (Vale dan Sampayo, 2002), dan dengan proses
pemanasan, level DA yang mengkontaminasi makanan dapat menurun hingga 50%
(Costa et al., 2003).
Secara struktur DA memiliki kemiripan
dengan protein eksitatorik asam glutamat, asam aspartat serta asam kainat
(Lefebvre et al., 2010). Glutamat dan
aspartat merupakan asam amino eksitasi yang mampu mendepaolarisasi berbagai
neuron pada mamalia dan glutamat merupakan transmitter utama di otak dan
medulla spinalis yang berperan 75% pada hantaran eksitasi di otak. Karena
kemiripan secara struktur kimia, DA mampu berikatan dengan reseptor ionotropik
yaitu N-methyl-D-aspartate (NMDA) dan α-amino-3-hydroxy-5-methyl-4-isoxazole
propionate (AMPA), dan reseptor kainat (Clayden et al., 2005; Colman et al.,
2005; Lefebvre et al., 2010).
Reseptor ionotropik merupakan salah satu
jenis reseptor glutamat yang merupakan saluran ion yang memiliki gerbang
ligand. Glutamat yang berikatan dengan reseptor ionotropikanya memungkinkan
terbukanya saluran ion. Aktivasi reseptor-reseptor AMPA dan kainat menyebabkan
terjadinya influx Na+ dan efluks K+. Sedangkan aktivasi
reseptor NMDA yang juga merupakan reseptor kation memungkinkan influx sejumlah
besar Ca+ dan Na+ serta efluks K+. Pada
potensial membran normal, bila glutamat berikatan dengan reseptornya, meski
salurannya terbuka namun salurannya terhambat oleh ion Mg2+, dan
hambatan tersebut dapat tersingkir bila neuron mengandung reseptor
terdepolarisasi oleh AMPA atau saluran lain yang menghasilkan depolarisasi
cepat melalui sirkuit sinaptik yang lain sehingga Ca+ dan Na+
dapat masuk ke dalam neuron (Ganong, 2002). Tidak seperti glutamat, DA yang
berikatan dengan reseptor glutamat mampu menginduksi aktivasi reseptor dalam
waktu lama dengan mengaktifkan influx kation secara konstan pada sel. Dengan
influx Ca2+ terus menerus menyebabkan kerusakan fungsi seluler, sel
menjadi membesar dan dapat menyebabkan kematian sel (Lefebvre et al., 2010).
Gambar 1.
Struktur kimia domoic acid dengan asam amino eksitatorik seperti asam
glutamate, asam aspartat, dan asam kainic (Lefebvre et al., 2010).
Gambar
2. Mekanisme glutamate (GLU) dan domoic
acid (DA) menginduksi neurotoksik. Depolarisasi pada pre-sinaptik mengaktifkan
influks Ca2+ endogenous yang mempengaruhi mobilisasi vesikel yang
mengandung GLU ke permukaan membran dan dibebaskan ke celah sinapsis secara
ekositosis. Selanjutnya GLU mampu berikatan dengan reseptor di permukaan neuron.
DA eksogenous pada celah sinapsis juga mampu berikatan dengan reseptor eksitasi
seperti reseptor kainate, AMPA, dan NMDA yang berada di membrane sel. Aktivasi
reseptor kainat dan AMPA menyebabkan pembebasan Ca2+ menuju
post-sinapsis. DA juga mampu berikatan degan reseptor NMDA yang berhubungan
dengan saluran ion Ca2+ dan Na+/K+ yang dapat
menyebabkan influx Ca2+‑ dan Na+ ke dalam sel sehingga
terjadi potensial aksi (Lefebvre et al.,
2010).
Pemberian DA secara
intrahippokampal dapat menimbulkan seizure secara akut (Sawant et al., 2008). Selain itu DA dapat menyebabkan konvulsi melalui
pemberian intravenous (Ananth
et
al, 2001), intraperitoneal (Sobotka et al., 1996; Hesp et al., 2007) dan per-oral (Truelove et al., 1996). DA yang mengaktivasi reseptor glutamate dapat
menyebabkan peningkatan influx Ca2+ (Lefebvre et al., 2010) sehingga meningkatkan
pembentukan ROS, disfungsi mitokondria, penurunan aktivitas proteosom
(Xu et al., 2008) dan degenerasi
neuronal berupa nekrosis (Ananth
et al., 2001; Pulido, 2008) di sistem limbik
terutama pada hippokampus di beberapa spesies hewan seperti monyet ekor panjang
(Schmued et al., 1995), tikus (Sobotka et al., 1996; Ananth et al., 2001; Ananth et
al., 2003) dan mencit (Colman et al., 2005).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, pemberian DA dengan
dosis 4 mg/kg BB secara i.p pada mencit dapat menyebabkan reaksi kehilangan
keseimbangan, tremor, dan konvulsi pada 60 menit setelah injeksi (Ryan et al., 2005) dan menunjukkan perubahan
morfologi berupa degenerasi neuronal pada area bulbus
olfaktori, area septal, dan sistem limbik terutama pada area cornu ammonis setelah 72 jam pemberian DA melalui pewarnaan cupric
silver (Colman et al., 2005).
Daftar
Pustaka
Ananth,
C., Dheen, S.T., Gopalakrishnakone, P., dan Kaur, C., 2001. Domoic acid-induced
neuronal damage in the rat hippocampus: Changes in apoptosis related gene
(Bcl-2, Bax, Caspase3) and microglial response. Journal of
Neuroscience Research. 66:177-190.
Ananth,
C., Dheen, S.T., Gopalakrishnakone, P., dan Kaur, C., 2003. Distribution of
NADPH-Diaphorase and expression of nNOS, N-Methyl-D-Aspartate Receptor (NMDAR1)
and non-NMDA glautamate receptor (GlutR2) gene in the neurons of the
hippocampus after domoic acid-induced lesions in adult rats. Hippocanpus. 13:260-272.
Clayden,
J., Read, B., dan Hebditch, K.R., 2005. Chemistry of domoic acid, isodomoic
acids, and their analogues. Tetrahedron.
61:5713-5724.
Colman,
J.R., Nowocin, K.J., Switzer, R.C., Trusk,T.C., Ramsdell, J.S., 2005. Mapping
and reconstruction of domoic acid-induced neurodegeneration in the mouse brain.
Neurotoxicology and Teratology.27:753-767.
Costa,
P.R., Rodrigues, S.M., Botelho, M.J., dan Sampayo, M.A. de M., 2003. A
potential vector of domoic acid: the swimming crab Polybius henslowii Leach (Decapoda-brachyura). Toxicon. 42:135-141.
Ganong, W.F., 2001. Buku ajar fisiologi kedokteran. 20th eds. Editor
Widjajakusumah, H.M., EGC: Jakarta.
Hesp,
B.R., Clarkson, A.N., Sawant, P.M., dan Kerr, D.S., 2007. Domoic acid
preconditioning and seizure induction in young and aged rats. Epilepsy Research. 76:103-112.
Lefebvre, K.A., dan Robertson, A., 2010.
Domoic acid and human exposure risks: A review. Toxicon. 56:218-230.
Perl,
T.M., Bedard, L., Kosatsky, T., Hockin, J.C., Todd, E.C., Remis, R.S., 1990. An
outbreak of toxic encephalopathy caused by eating mussels contaminated with
domoic acid. The New England Journal of
Medicine, 322:1775–1780.
Pulido, O.M., 2008. Domoic acid toxicologic pathology: A review. Mar.
Drugs. 6:180-219.
Ryan,
J.R., Morey, J.S., Ramsdell, J.S., dan Van Dolah, F.M., 2005. Acute phase gene
expression in mice exposed to the marine neurotoxin domoic acid. Neuroscience. 136:1121-1132.
Sawant,
P.M., Holland, P.T., Mountfort, D.O., dan Kerr, D.S., 2008. In vivo seizure
induction and pharmacological preconditioning by domoic acid and isodomoic
acids A, B, and C. Neuropharamacology.
55:1412-1418.
Schmued,
L.C., Scallet, A.C., dan Slikker Jr, W., 1995. Domoic acid-induced neuronal
degeneration in the primate forebrain revealed by degeneration specific
histochemistry. Brain Research.
695:64-70
Sobotka,
T.J., Brown, R., Quander, D.Y., Jackson, R., Smith, M., Long, S.A., Barton,C.N.,
Rountree, R.L., Hall, S., Eilers, P., Johannessen, J.N., dan Scallet, A.C.,
1996. Domoic acid: Neurobehavioral and
neurohistological effects of low-dose exposure in adult rats. Neurotoxicology and Teratology.
18(6):659-670.
Stewart,
J.E., Marks, L.J., Gilgan, M.W., Pfeiffer, E., dan Zwicker, B.M., 1998.
Microbial utilization of the neurotoxin domoic acid: blue mussels (Mytilus
edulis) and soft shell clams (Mya arenaria) as sources of the microorganisms. Can. J. Microbiol. 44(5):
456–464.
Truelove,
J., Mueller, R., Pulido, O., dan Iverson,F., 1996. Subchronic Toxicity study of
domoic acid in the rat. Food Chemical
Toxicology. 34:525-529.
Vale, P.
dan Sampayo, M.A de M, 2002. Evaluation of extraction methods for analysis of
domoic acid in naturally contaminated shellfish from Portugal. Harmful Algae. 1:127-135.
Wright,
J.L.C., Boyd, R.K., DeFreitas, A.S.W., Falk, M., Foxall, R.A., Jamieson, W.D.,
Laycock, M.V., McCulloch, A.W., McInnes, A.G., Odense, P., Pathak, V.P.,
Quilliam, M.A., Ragan, M.A., Sim, P.G., Thibault, P., dan Walter, J.A., 1989.
Identification of domoic acid, a neuroexcitatory amino acid, in toxic mussels
from eastern Prince Edward Island..
Canadian Journal of Chemistry. 67:481–490.
Xu, R.,
Tao, Y., Wu, C., Yi, J., Yang, Y., Yang, R., dan Hong, D., 2008. Domoic acid
induced spinal cord lesions in adult mice: Evidence for the possible molecular
pathways of excitatory amino acids in spinal cord lesions. NeuroToxicology. 29:700-707.
Komentar
Posting Komentar