Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 24, 2015

TUMOR SPONTANEOUS PADA SISTEM SYARAF TIKUS PUTIH

Gambar
Salah satu tumor spontanius pada tikus putih yang memiliki arti penting dalam mempelajari kejadian tumor pada manusia yaitu tumor spontaneous pada sistem syaraf. Insidensi tumor spontaneous pada sistem syaraf  telah dilaporkan pada tikus putih seperti wistar (Sumi et al ., 1976; Walsh dan Poteracki, 1994; Krinke et al ., 2000), sprague dawley (Walsh dan Poteracki, 1994), dan Fisher 344 (Yamate et al ., 1987)             Tipe-tipe tumor spontaneous pada sistem syaraf yang ditemukan pada tikus putih yaitu glioma, mixed glioma, pleomorphic glioma, glioblastoma, oligodendroglioma, astrocytoma, ependymoma atau ependymoblastoma, meningioma, micromeningioma, meningeal sarcoma atau malignant meningioma, granular cell tumor, reticulosarcoma atau malignant reticulosis, medulloblastaoma,pineoloma, neuroblastoma, hemangioma, choroid plexus papiloma (Sumi et al ., 1976; Yamate et al ., 1987; Krinke et al ., 2000).             Berikut adalah data kejadian tumor spontaneou

TUMOR SPONTANEOUS PADA TIKUS PUTIH

Kejadian tumor spontaneous dapat dijadikan model untuk mempelajari karsinogenik, namun bila dibandingkan kejadian neoplasma akibat induksi secara kimiawi, tumor spontaneous merupakan model yang tidak begitu baik untuk mempelajari mekanisme tumor pada manusia. Hal ini dikarenakan kejadian tumor secara spontan pada rodent memiliki sedikit perbedaan dengan kejadian pada manusia. Namun apabila dilihat dari segi keamanan dalam penggunaan bahan kimia secara kronis, peningkatan insidensi tumor spontaneous dapat menjadi indikator yang mengguntungkan dalam melihat efek paparan karsinogenik (Krinke et al ., 2000).             Tikus putih merupakan salah satu jenis hewan laboratorium yang telah dilaporkan insidensinya terhadap kejadian  tumor secara spontan. Strain tikus putih yang sering mengalami tumor spontaneous adalah Fisher344, Wistar, dan Sprague-Dawley (Sumi et al ., 1976; Yamate et al ., 1987; Walsh dan Poteracki, 1994; dan Krinke et al ., 2000).             Berikut adalah  re