MEKANISME KERJA OBAT CACING SERTA PERBANDINGAN APLIKASINYA PADA TERNAK (SAPI, KAMBING DAN DOMBA)


Pemberian obat cacing merupakan salah satu prosedur rutin yang dilakukan dalam mengobati serta mencegah infestasi cacing pada ternak terutama pada atau menjelang musim hujan. Pemberian obat cacing harus memperhatikan faktor-faktor seperti:
  1. jenis obat cacing yang akan diberikan
  2. umur ternak (anak atau dewasa)
  3. kondisi ternak (bunting, laktasi)
  4. jenis obat cacing disesuaikan dengan jenis cacing yang menginfestasi ternak
  5. volume dosis obat cacing (disesuaikan dengan berat badan ternak)

Mekanisme Kerja Obat Cacing

Mempelajari mekanisme obat adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahui cara kerja obat kita dapat mengetahui interaksi obat dengan reseptornya maupun interaksi obat dengan obat lain yang dikombinasi sehingga kita dapat mengetahui apakah ada efek kompetitif, antagonis, atau menguatkan serta melemahkan salah satu efek obat yang diberikan.

Bahan aktif yang terkandung dalam obat cacing dalam tiap produk berbeda-beda sehingga harus menjadi perhatian. Pada artikel ini akan dibahas mekanisme obat cacing berdasarkan bahan aktif yang terkandung dalam obat cacing seperti:
  1. Benzimidazole (albendazole, fenbedazole, triclabendazole, oxfendazole, mebendazole, sedangkan febantel dan netobimin merupakan pro-benzimidazoles)
  2. Imidazothiazoles (levamisole)
  3. Macrocyclic lactones (abamectin, doramectin, eprinomectin, ivermectin, moxidectin)
  4. Tetrahydropyrimidines (morantel)
  5. Praziquantel
  6. Salicylanilides (closantel, nitroxynil)
  7. Sulfonamide (clorsulon)

Daftar pemberian obat cacing berdasarkan spesies cacing yang menginfestasi pada ternak (ruminant)







Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak