Hematology Beruang Madu (Sun Bear / Helarctor malayanus)
HEMATOLOGY
Data hematology beruang madu hampir sama dengan data anjing domestic. Namun menggunakan data dari hasil pengujian beruang madu (baik dari hewan yang dipenangkaran) akan memberikan referensi pembanding yang lebih akurat. Untuk itu perlu diketahui data hematology beruang madu dari berbagai sumber sebagai pembanding.
Hematology
Data hematology merupakan data penting yang dapat membantu kita untuk menentukan diagnose serta memonitor status kesehatan hewan. Hasil pemeriksaan hematology dapat dipengaruhi factor umur, jenis kelamin, kondisi lingkungan, genetic, handling dan restraint (stress / non stress).
Pada beruang madu, hemoglobin pada jantan lebih tinggi dibandingkan pada beruang betina. Jumlah leukosit serta segmented neutrophil pada beruang madu sub-dewasa (6-10 tahun) lebih tinggi dibandingkan beruang dewasa (>10 tahun) tanpa adanya factor penyakit. Namun factor stress (physiologic stress) berupa rasa takut saat pengambilan sample darah dapat menyebabkan terjadinya peningkatan level ephinephrine atau corticosteroid sehingga terjadi peningkatan sel-sel radang. Pengaruh anaesthesia yang digunakan dalam proses restraint satwa liat saat pengambilan darah juga dapat menyebabkan aliran balik eritrosit ke lien serta pertukaran cairan ekstravasal yang akan mencairkan darah dan diikuti pada kondisi stress yang terjadi sehingga menyebabkan kontraksi lien dan terjadi membebaskan sel darah merah ke sirkulasi (Azlan et al., 2011).
Berikut adalah data hematology dari beruang madu yang berada di penangkaran seperti kebun binatang yang dapat dijadikan referensi dalam menganalisa data hematology bagi kepentingan diagnose maupun memonitor kesehatan beruang madu yang kita tangani sebagai dokter hewan.
Tabel 1. Parameter hematology beruang madu berdasarkan Bush et al. (1980), Stuhrberg (1988), dan Azlan et al. (2011).
Parameter
|
Bush et al. (1980)
|
Stuhrberg (1988)
|
Azlan et al. (2011)
|
Erythrocytes (1012/L)
|
5.05 ± 0.50
|
7.00 ± 0.82
|
5.15 ± 0.60
|
Haemoglobin (g/L)
|
ND
|
150 ± 13.3
|
134 ± 13.7
|
Packed cell volume (L/L)
|
0.37 ± 0.028
|
0.45 ± 0.14
|
0.37 ± 0.035
|
Leucocytes (109/L)
|
ND
|
9.72 ± 1.92
|
8.06 ± 1.23
|
Band neutrophil (109/L)
|
0.201
|
0.22 ± 0.10
|
1.49 ± 1.10
|
Segmented neutrophil (109/L)
|
7.70 ± 1.46
|
6.60 ± 1.08
|
6.13 ± 1.42
|
Lymphocytes (109/L)
|
1.92 ± 0.21
|
2.12 ± 0.36
|
1.98 ± 0.75
|
Monocytes (109/L)
|
0.47 ± 0.21
|
0.48 ± 0.33
|
0.48 ± 0.16
|
ND = no data
Tabel 2. Parameter hematology beruang madu berdasarkan sex (jantan dan betina) serta umur (dewasa dan sub-dewasa) (Azlan et al., 2011).
Parameter
|
Sex
|
Umur
| ||
Jantan
|
Betina
|
Dewasa
(> 10 tahun)
|
Sub-dewasa
(6-10 tahun)
| |
Erythrocytes (1012/L)
|
5.64 ± 0.68
(4.89-6.40)
|
5.07 ± 0.52
(4.07-5.82)
|
5.13 ± 0.64
(4.07-6.40)
|
5.43 ± 0.13
(5.28-5.59)
|
Haemoglobin (g/L)
|
148.0 ± 16.08
(136.0-170.0)
|
130.06 ± 10.64
(110-147.0)
|
132.6 ± 15.04
(110-170)
|
138.5 ± 5.68
(135.0-147.0)
|
Packed cell volume (L/L)
|
0.4 ± 0.03
(0.37-0.44)
|
0.37 ± 0.03
(0.31-0.42)
|
0.37 ± 0.03
(0.31-0.44)
|
0.4 ± 0.02
(0.38-0.42)
|
Mean cell volume (fL)
|
71.75 ± 3.09
(60.0-76.0)
|
73.13 ± 4.08
(68.0-81.0)
|
72.66 ± 3.97
(68.0-81.0)
|
73.5 ± 3.87
(69.0-78.0)
|
Mean corpuscle hematocrit cell (g/L)
|
367.25 ± 13.45
(357.0-386.0)
|
351.46 ± 15.07
(324.0-381.0)
|
356.93 ± 15.71
(333.0-386.0)
|
346.75-15.52
(324.0-358.0)
|
Leucocytes (109/L)
|
9.52 ± 1.89
(7.24-11.6)
|
9.77 ± 1.99
(6.20-13.0)
|
9.12 ± 1.69
(6.2-12.5)
|
11.95 ± 0.71
(11.4-13.0)
|
Band neutrophil (109/L)
|
0.16 ± 0.06
(0.09-0.22)
|
0.23 ± 0.10
(0.09-0.48)
|
0.23 ± 0.10
(0.09-0.48)
|
0.18 ± 0.07
(0.12-0.26)
|
Segmented neutrophil (109/L)
|
6.43 ± 1.55
(4.92-8.47)
|
6.05 ± 1.43
(4.22-8.97)
|
5.61 ± 1.04
(4.22-7.13)
|
8.09 ± 0.78
(7.20-8.97)
|
Lymphocytes (109/L)
|
1.65 ± 0.61
(0.80-2.21)
|
2.06 ± 0.77
(0.78-3.25)
|
1.87 ± 0.74
(0.78-3.25)
|
2.38 ± 0.68
(1.62-3.25)
|
Eosinophils (109/L)
|
0.81 ± 0.35
(0.46-1.25)
|
0.94 ± 0.48
(0.13-2.00)
|
0.97 ± 0.41
(0.28-2.00)
|
0.7 ± 0.59
(0.13-1.53)
|
Basophils (109/L)
|
0.0
(0.0)
|
0.01 ± 0.03
(0.00-0.01)
|
0.01 ±0.03
(0.0-0.1)
|
0.0
(0.0)
|
Thrombocytes (109/L)
|
374.0 ± 116.35
(248.0-525.0)
|
429.55 ± 133.25
(67.3-630.0)
|
403.75 ± 136.77
(67.3-630.0)
|
470.75 ± 87.3
(379.0-563.0)
|
Plasma protein (g/L)
|
79.5 ± 5.97
(74.0-88.0)
|
78.53 ± 5.47
(68.0-88.0)
|
78.0 ± 5.29
(68.0-88.0)
|
81.5 ± 5.74
(74.0-88.0)
|
PT (Prothrombin time) (detik)
|
10.32 ± 1.13
(9.2-11.9)
|
10.75 ± 1.91
(8.8-16.6)
|
10.3 ± 0.71
(9.2-11.8)
|
11.8 ± 3.44
(8.80-16.60)
|
APTT (activated partial thromboplasia time) (detik)
|
18.75 ± 1.53
(17.10-20.70)
|
19.13 ± 2.40
(14.2-23.5)
|
19.35 ± 1.94
(17.1-23.5)
|
18.02 ± 2.94
(14.2-21.2)
|
Data PT (prothrombin time) dan APTT (activated partial thromboplasia time) dapat digunakan sebagai referensi dalam menganalisa gangguan pembekuan darah pada beruang madu. PT dan APTT digunakan untuk memastikan waktu yang dibutuhkan oleh plasma untuk membeku (clotting factor). Bila data PT dan APTT menjadi lebih lama maka data ini menunjukkan adanya gangguan fungsi seperti terjadinya kekurangan factor-factor yang berperan dalam pembekuan darah. Sehingga PT dan APTT dapat digunakan untuk mengidentifikasi serta memonitor terapi terhadap gangguan pembekuan darah. Data yang dilaporkan Azlan et al. (2011) menunjukkan data PT dan APTT secara berurutan yaitu 10.65 ± 1.74 dan 19.04 ± 2.19 detik dan hasil ini masih dalam range normal bila dibandingkan dengan data PT dan APTT pada anjing secara berurutan yaitu < 13.4 detik dan < 34.1 detik (Azlan et al., 2011).
BACK TO
BERUANG MADU (SUN BEAR / Helarctor malayanus) Part 2: Data Biologi, Reproduksi, Hematology, Restraint (Anaesthesia), serta Penyakit & Treatment
BACK TO
BERUANG MADU (SUN BEAR / Helarctor malayanus) Part 2: Data Biologi, Reproduksi, Hematology, Restraint (Anaesthesia), serta Penyakit & Treatment