Mekanisme Kerja Obat Cacing: Macrocyclic lactones


Mekanisme Kerja Obat Cacing: Macrocyclic lactones

Macrocyclic lactones (abamectin, doramectin, eprinomectin, ivermectin, moxidectin)

Macrocyclic lactones merupakan hasil produk dari mikroorganisme dari genus Streptomyces (Vercruysse dan Claerebout, 2014).  Macrocyclic lactones dapat dibagi menjadi avermectin (seperti abamectin, doramectin, eprinomectin, ivermectin) dan milbemycycin (seperti moxidectin) (Elsheikha et al., 2011). Meski digunakan pada level dosis yang rendah, macrocyclic lactones bersifat ampuh sebagai antiparasit dengan sprektrum luas. Golongan ini aktif dalam melawan banyak nematode immature (termasuk hypobiotic larvae, yaitu larva yang mengalami penghambatan perkembangan akibat faktor luar seperti musim, dimana larva berada didalam mukosa usus) (Vercruysse dan Claerebout, 2014).

Mekanisme kerja macrocyclic lactones yaitu bersifat agonist terhadap GABA (gamma-aminobutyric acidinhibitor neurotransmitter) dimana macrocyclic lactones akan mengikat pada reseptor saluran chlorine serta pada reseptor glutamate-gated chlorine channel dari sel syaraf nematode. Hal ini akan menstimulus terbukanya pintu saluran ion chlorine sehingga chlorine akan masuk dengan cepat dan menyebabkan hiperpolarisasi pada membran.  Kemudian terjadi penghambatan neurotransmitter pada parasit serta menghambat respon syaraf dalam kontrol otot seperti pada pharyx, otot tubuh dan otot uterine nematode. Hasilnya, cacaing mengalami paralisis (flaccid) dan tidak bisa bertahan lama di hospes (Elsheikha et al., 2011; Vercruysse dan Claerebout, 2014).

Abamectin
Abamectin digunakan untuk mengobati ternak dari infestasi cacing seperti gastro-intestinal roundworm (nematode), lungworm (nematode), tipe II ostertagiasis (nematode) (EMEA, 2002; Jacobs dan Taylor, 2005). Obat ini tidak bisa digunakan untuk anak sapi kurang dari 16 minggu. Abamectin memiliki efek samping seperti terjadinya pembengkakan pada sisi injeksi. Dosis penggunaan pada sapi yaitu 0.2 mg/kg secara injeksi subcutaneous (Jacobs dan Taylor, 2005) dan pada domba yaitu 0.2 mg/kg per oral (EMEA, 2002).

Doramectin
Doramectin digunakan untuk mengobati ternak dari infestasi cacing seperti gastro-intestinal roundworm (nematode), lungworm (nematode), eyeworm (nematode), tipe II ostertagiasis (nematode) (EMEA, 2006; Jacobs dan Taylor, 2005). Doramectin aman digunakan untuk hewan bunting (PBS animal health 2016) namun tidak boleh digunakan pada hewan laktasi yang susunya dikonsumsi oleh manusia (Jacobs dan Taylor, 2005). Dosis penggunaan pada sapi yaitu 0.2 mg/kg secara injeksi subcutaneous dan 0.5 mg/kg secara ‘pour-on’ (pour on adalah teknik aplikasi insektisida dengan cara menuangkan cairan ke bagian punggung (backline) hewan dimana insektisida akan terabsorbsi secara cutaneous kemudian menyebar secara sistemik). Dosis doramectin pada domba yaitu 0.2 mg/kg secara injeksi intramuscular (Jacobs dan Taylor, 2005; EMEA, 2006).

Eprinomectin
Eprinomectin digunakan untuk mengobati ternak dari infestasi cacing seperti gastro-intestinal roundworm (nematode), lungworm (nematode), dan tipe II ostertagiasis (nematode) (Jacobs dan Taylor, 2005). Terdapat beberapa produk obat cacing yang menyatakan eprinomectin aman untuk sapi bunting dan laktasi namun perlu dicek kembali keamanannya berdasarkan keterangan label produk yang akan digunakan. Dosis penggunaan pada sapi 0.5 mg/kg secara ‘pour-on’ (Jacobs dan Taylor, 2005; EMEA, 1998). Pastikan bagian punggung (backline) hewan bebas dari lumpur maupun kotoran (Jacobs dan Taylor, 2005).

Ivermectin
Ivermectin digunakan untuk mengobati ternak dari infestasi cacing seperti gastro-intestinal roundworm (nematode), lungworm (nematode), dan tipe II ostertagiasis (nematode) (Jacobs dan Taylor, 2005). Ivermectin tidak aman digunakan untuk hewan bunting dan tidak boleh digunakan pada hewan laktasi yang susunya dikonsumsi oleh manusia. Dosis penggunaan pada sapi 0.2 mg/kg secara injeksi subcutaneous atau 0.5 mg/kg secara ‘pour-on’. Pada domba dan kambing 0.2 mg/kg secara per oral atau injeksi subcutaneous (Rossoff, 1994; Jacobs dan Taylor, 2005).

Moxidectin
Moxidectin digunakan untuk mengobati ternak dari infestasi cacing seperti gastro-intestinal roundworm (nematode), lungworm (nematode), dan tipe II ostertagiasis (nematode) (Jacobs dan Taylor, 2005). Moxidectin tidak aman digunakan untuk anak sapi kurang dari 8 minggu, tidak boleh digunakan pada hewan laktasi yang susunya dikonsumsi oleh manusia (Jacobs dan Taylor, 2005). Terdapat beberapa produk obat cacing yang menyatakan moxidectin aman untuk sapi bunting dan breeding namun perlu dicek kembali keamanannya berdasarkan keterangan label produk yang akan digunakan. Dosis penggunaan pada sapi 0.2 mg/kg secara injeksi subcutaneous atau 0.5 mg/kg secara ‘pour-on’. Pada domba dan kambing 0.2 mg/kg secara per oral atau injeksi subcutaneous (Rossoff, 1994; EMEA, 2004; Jacobs dan Taylor, 2005).


BACK TO:

MEKANISME KERJA OBAT CACING SERTA PERBANDINGAN APLIKASINYA PADA TERNAK (SAPI, KAMBING DAN DOMBA)

Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak