Obstetric pada Beruang Madu (Sun Bear / Helarctor malayanus)


OBSTETRIC

Beruang madu yang bunting akan mengalami kontraksi saat akan melahirkan. Kontraksi dapat terjadi dengan frekuensi yang kuat serta interval yang pendek lebih kurang selama 6 jam. Awal kontraksi dapat berlaku 2 jam sekali, kemudian 30 menit hingga 15 menit, dan menjelang kelahiran terjadi 10-5 menit sekali (Pickard, 2000).

Beruang madu biasanya melahirkan anaknya di dalam batang kayu yang berlubang ataupun pada gua kecil. Saat dilahirkan, anak beruang madu dalam keadaan keadaan tuli dengan mata tertutup (Feng dan Wang, 1991), tidak berbulu dengan berat sekitar 0.3 kg (Kemmerer dan Wong, 2015). Anak beruang yang dilahirkan akan dilindungi oleh induknya sehingga cukup besar untuk mengikuti induknya dalam aktivitas sehari-hari (Fredriksson, 2006) atau lebih kurang hingga 2 tahun hingga mampu untuk bertahan (Kemmerer dan Wong, 2015).


Gambar 6. Gambaran anak beruang madu yang baru lahir (Sarawak Government, 2011).

Induk akan memindahkan anak menggunakan mulut dan telapak tangannya dan menyusuinya.  Menurut Fredriksson (2006) beruang madu memiliki 4 putting dan anak akan disusui pada puting bagian bawah pada awal kelahiran.  Induk biasanya akan mulai melakukan aktivitas makan bila anaknya telah tertidur atau sudah dalam kondisi tenang (anak sudah diam). Anak selalu dalam posisi meringkuk, tegak dan berada disebelah induknya saat istirahat atau tidur (Pickard, 2000).

Setelah 2 minggu pertama, anak akan disusui pada putting bagian atas dan tidak banyak meringkuk disekitar induk lagi. Anak lebih sering pada posisi disebelah induk. Anak sudah memiliki kemampuan thermorgulasi dan sudah mengalami pertumbuhan bulu dan disertai vocalizer yang kuat. Pada umur 22 hari anak beruang mulai mampu berputar-putar namun belum terkoordinasi (Pickard, 2000).

Mata terbuka sekitar umur 20-30 hari (Kolter dan J.Usher-Smith, 1998) namun anak beruang masih belum dapat melihat (buta) (Feng dan Wang, 1991). Sekitar umur 25-35 hari anak mulai mencoba berjalan untuk pertama kali (Kolter dan J.Usher-Smith, 1998). Pada umur 27 hari pergerakan sudah mulai terkoordinasi (Pickard, 2000). Pada umur 35-45 hari gigi pertama mulai muncul (Kolter dan J.Usher-Smith, 1998).  Setelah umur 50 hari, anak beruang sudah mulai mampu melihat dan kemampuan mendengar semakin tajam (Feng dan Wang, 1991), kesemua kaki sudah dapat digunakan sepenuhnya dan mulai berkeliaran dari sarang dan jauh dari induk (Pickard, 2000).  

Pada umur 65 hari, anak beruang sudah mulai menjelajah bila induk sedang pergi (Pickard, 2000). Anak mulai mencuba makan solid sekitar umur 65-85 hari (Kolter dan J.Usher-Smith, 1998) dimana menurur Pickard (2000) pada usia 72 hari, anak sudah mulai ada ketertarikan untuk menyelidiki makanan yang dibawa oleh induknya. Pada usia 74 hari, anak mulai keluar bersama induk. Pada usia 85 hari, anak sudah makan makanan padat. Pada usia 156 hari, anak sudah mampu mengeksplorasi dan menyesuaikan dengan habitat (Pickard, 2000). Pada usia 7 bulan, gigi caninus susu (milk canines, pada anak beruang dipenangkaran) akan gugur dan gigi dewasa akan muncul dan lengkap sekitar umur 18 bulan (Medway, 1969). Mulai masuk usia 8 bulan (230 hari), tidak terlihat ada masalah bila diperkenalkan jantan dewasa ke dalam grup (Pickard, 2000).

Perawatan anak pasca lahir

Anak beruang memerlukan stimulasi pada sistem alimentary (pencernaan) dan urinasi serta defekasi selama 2 bulan pertama. Pada kondisi natural, stimulasi dilakukan melalui jilatan ibu beruang. Pada anak beruang yang berada di penangkaran harus digosok dengan busa (sponge) atau kain basah yang hangat beberapa kali dalam sehari setelah makan untuk menstimulus proses eliminasi (urinasi dan defekasi) (Weber, 1969; Shepard dan Sanders, 1985; Kachan, 1994; Fowler, 1995). Setelah 2 bulan anak akan memproduksi gerakan usus secara voluntary lebih kurang sekali sehari dan selanjutnya anak akan mampu melakukan proses eliminasi secara mandiri (Weber, 1969).

Anak beruang yang baru lahir harus diberi minum susu hingga saat penyapihan. Susu beruang (berasal dari sample susu beruang pada induk laktasi 90 hari yang berada di kebun binatang) mengandung 27% dry matter (total solids), termasuk 10.8% lemak, 3.2 % lactose, 4.6 % casein, 3.8 % whey protein, 1.5% abu, 0.37% calcium dan 0.24% phosphorus dan kandungan energy 6.7 kJ/g gross energy (Jenness et al., 1972). Anak beruang yang dirawat oleh induknya dapat disapih pada umur 54 dan 60 hari. Sebelum disapih, anak dapat dibiasakan dengan pemberian susu botol sekali dalam seminggu. Sedangkan anak yang tidak hidup bersama induknya dapat diberikan susu pengganti dengan menggunakan botol susu bayi (Weber, 1969). Posisi botol susu yang diberikan berada didepan anak beruang dengan kondisi kepala agak naik ke atas sambil memegang putting botol (Fowler, 1995).

Susu pengganti dapat diberikan sejak anak lahir hingga masa penyapihan. Susu pengganti yang diberikan dapat berupa 560 ml susu sapi, 4 butir telur, 6 sendok glucose bubuk dan ditambah dengan multivitamins. Anak beruang pada awalnya diberi minum 2 jam sekali sebanyak 14 ml baik siang dan malam, setelah 4 minggu diberi minum 3 jam sekali sebanyak 56 ml, dan setelah 6 minggu diberi minum tiap 4 jam sekali sebanyak 112 ml. Setelah 3 bulan, anak diberi makan buah dan roti yang dicampur bersama susu (Weber, 1969). Setelah 3.5 bulan, susu bubuk dapat diganti dengan tepung jagung dan kue kacang serta diberi tambahan calcium (seperti serbuk tulang) (Feng dan Wang, 1991). Anak dapat disapih setelah 4 bulan. Setelah 8 bulan, diet diganti dengan tepung jagung, dedak gandum, makanan dari bahan ikan, kue kacang, ditambah dengan serbuk tulang dan garam (Weber, 1991).

BACK TO

BERUANG MADU (SUN BEAR / Helarctor malayanus) Part 2: Data Biologi, Reproduksi, Hematology, Restraint (Anaesthesia), serta Penyakit & Treatment

Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak