Peternakan Burung Unta (Ostrich)


Peternakan burung unta merupakan salah satu bidang usaha yang diperkenalkan untuk memvariasikan produk ternakan serta sebagai  alternatif untuk penyediaan keperluan sumber protein. Burung unta juga banyak dikembangbiakan untuk tujuan pariwisata atau pelancongan.



Burung unta termasuk dalam famili: Struthionidae, genus: Struthio, spesies: Struthio camelus. Burung untu merupakan hewan ternak yang berasal dari daerah gurun di benua Afrika. Hewan ini memiliki ketinggian 2.1-2.5 m, dengan berat 900-1200 kg, hidupnya dapat mencapai usia 60-70 tahun, serta hewan ini dapat berlari dengan kecepatan 70 km/jam.


Perkembangan Anak Burung Unta 

  • Anak burung unta yang baru ditetaskan akan memiliki ketinggian lebih kurang 25 cm dengan berat badan sekitar 900 gram.Pusat anak burung unta yang baru ditetaskan perlu diberikan iodin. Anak yang baru ditetaskan biasanya akan dibiarkan di inkubator selama 2-3 hari sebelum dipindahkan ke kandang. 
  • Setelah 2-3 hari, anak burung unta dipindahkan ke kandang dengan suhu ruang yaitu 25 derajat celcius dengan pencahayaan matahari yang cukup. Kandang juga dilengkapi dengan lampu guna menghangatkan anak burung unta di malam hari. Penggunaan saw dust di dalam kandang burung unta tidak disarankan. Untuk meningkatkan ketahanan anak burung unta terhadap penyakit dapat diberikan antistress. 


Pembesaran Burung Unta Hingga Bertelur

  • Burung unta dewasa memerlukan tempat pemeliharaan yang luas. Burung unta dewasa berumur sekitar 9-12 bulan, dimana bulu akan bertukar warna. Bulu burung unta betina dewasa akan bertukar menjadi abu-abu, sedangkan burung unta jantan berwarna hitam. 

  • Saat berumur 12-14 bulan, burung unta sudah bisa disembelih untuk mendapatkan dagingnya. 
  • Burung unta jantan mecapai umur matang sekitar 25-28 bulan sedangkan betina mencapai umur matang sekitar 20 bulan.
  • Burung unta jantan yang matang akan mempunyai paruh dan bagian kaki yang berwarna kemerahan terutama saat musim kawin. 
  • Perkawinan biasanya dilakukan secara alami. Rasio perkawinan burung unta yaitu 1 ekor jantan dengan 2 ekor betina. 
  • Burung unta boleh menghasilkan telur sebanyak 40-80 biji pertahun. Berat telur burung unta sekitar 1.3-1.7 kg per biji dengan ukuran 13-17 cm. Telur burung unta biasanya akan ditempatkan dalam inkubator hingga menetas pada hari ke-42.
  • Seekor burung unta diperkirakan dapat menghasilkan 20 ekor anak dalam setahun. 
  • Masa produktif bagi burung unta yaitu sehingga 30 tahun.

Makanan dan Minuman
  • Pemberian makanan yang bersih dan cukup serta air minum yang bersih setiap hari adalah penting, begitu juga kebersihan tempat pakan dan minum.
  • Pakan dapat berupa rumput serta pakan tambahan.
  • Rumput yang digunakan sebagai pakan seperti rumput setaria splendida, rumput napeir / rumput gajah, rumput guinea / rumput kuda
  • Pakan komersial yang dapat digunakan yaitu: poultry starter pellet, poultry grower pellet, dan poultry breeder pellet. 
  • Anak burung unta berumur 1 hari hingga 3 minggu dapat diberi pakan sebanyak 50 gram/hari.
  • Burung unta berumur 3 minggu hingga 12 bulan dapat diberi pakan secara bebas atau ad libitum.
  • Burung unta dewasa juga diberi pakan secara ad libitum namun perlu dicatat penggunaan pakan setiap hari.
  • Burung unta yang akan dijadikan indukan untuk perkembangbiakan dapat diberi pellet 1.5-2 kg/hari.
  • Burung unta biasanya akan dibiarkan meragut rumput secara bebas didalam kawasan berpagar. 

Kandang
  • Kandang burung unta merupakan fasilitas yang penting untuk melindungi burung dari cuaca panas dan hujan, serta dari serangan hewan liar seperti anjing.
  • Kandang sebaiknya memiliki pondok yang berpagar dan tersedia tempat pakan dan minum.
  • Kawasan meragut harus dilengkapi dengan pagar, namun penggunaan pagar berduri adalah sangat berbahaya bagi burung unta.

Pencegahan Penyakit
  • Pemberian vaksin ND adalah perlu dilakukan untuk memastikan burung tidak terpapar terhadap penyakit tersebut. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak