TOKSISITAS PARACETAMOL (ACETAMINOPHEN) DAN TREATMENT: PADA KUCING DAN ANJING
Paracetamol (acetaminophen) merupakan obat yang sering digunakan pada manusia sebagai analgesic dan antipyretic, namun obat ini bersifat toksik pada kucing (tanpa adanya dosis aman) serta pada anjing (bila overdosis). Pada artikel ini dibahas mengenai paracetamol dan metabolismenya, mekanisme toksisitas paracetamol, diagnose (anamnesa, gejala klinis, perubahan patologi klinis dan anatomi), serta treatment. PARACETAMOL Paracetamol atau acetaminophen merupakan derivate sintetik nonopiate dari p-aminophenol (Steenbergen, 2003). Paracetamol merupakan nonsteroidal anti inflamasi yang sering digunakan sebagai analgesic (obat penghilang rasa sakit) dan antipyretic (obat anti demam, untuk menurunkan suhu tubuh) dengan efek anti inflamasi yang lemah. Obat ini dapat meningkatkan ambang batas rasa sakit (Richardson, 2000) dengan cara menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase (Botting, 2000) serta menghambat efek pyroge n dengan cara memblok sintesis prostaglandin (Aronoff et al