PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN
Pembuatan blok paraffin merupakan prosedur histologi lanjutan setelah melakukan koleksi sampel. Koleksi sampel dapat dilakukan secara perfusi. Berikut adalah contoh pembuatan blok paraffin pada otak tikus beserta pemotongan preparat secara serial menggunakan mikrotome
Irisan otak dimasukkan ke dalam kain kasa, didehidrasi dengan direndam dalam larutan etanol bertingkat yaitu 70%, 80%, 90%, 100%, 100% dan 100% masing-masing selama 60 menit pada suhu kamar. Proses selanjutnya dilakukan penjernihan (clearing) menggunakan xylol selama 15 menit pada suhu kamar sebanyak tiga kali. Setelah proses clearing, dilakukan proses infiltrasi dengan parafin cair sebanyak 3 kali pemindahan masing-masing 60 menit dalam inkubator suhu 60 ºC. Jaringan kemudian dibenamkan atau ditanam di dalam parafin cair dan didinginkan pada suhu kamar sehingga menjadi blok parafin.
Gambar 1. Otak yang dikoleksi kemudian diproses untuk dijadikan blok paraffin (Irawan, 2012).
Gambar 1. Otak yang dikoleksi kemudian diproses untuk dijadikan blok paraffin (Irawan, 2012).
Pemotongan preparat secara serial
Blok parafin yang berisi jaringan otak diiris dengan ketebalan 12µm secara koronal menggunakan rotary microtome. Irisan dilakukan secara yang diambil tiap 40 kali irisan (interval 480 µm) dari posisi awal formasi hippocampus hingga akhir yang terletak antara plate 50-90 berdasarkan atlas otak tikus Paxinos dan Watson (2007). Dari tiap irisan serial diambil juga irisan bersebelahan. Irisan blok otak kemudian diletakkan dipermukaan air hangat dengan suhu 45 °C, ditempelkan pada slide yang telah di-coating dengan poly L lysine, dan dikeringkan secara vertikal pada suhu kamar. Setelah kering, slide jaringan di letakan di slide warmer pada suhu 37 °C dengan posisi horizontal selama satu malam dan disimpan dalam kotak preparat pada suhu ruang sebelum diwarnai
Irisan pertama pada sayatan bersebelahan dari hasil pemotongan di atas dapat digunakan untuk pewarnaan Hematoxylin eosin (HE) ataupun cresyl echt violet sedangkan irisan kedua dapat digunakan untuk pewarnaan imunohistokimia. Dari hasil pewarnaan dari slide yang dipotong serial atau bersebelahan diharapkan dapat memberi gambaran perbandingan pada keadaan histologi dari pewarnaan HE ataupun Cresyl violet dan ekspresi protein dari pewarnaan imunohistokimia.
Gambar 2. Skema pembuatan blok parafin dan pemotongan preparat (Irawan, 2012).
Daftar pustaka
Paxinos, G., dan Watson, C., 2007. The rat brain, in stereotaxic coordinates 6th eds. Academic press: USA.
Irawan, V., 2012. Thesis: Efek protektif ekstrak etanol pegagan (centella asiatica (l.) Urban) terhadap proliferasi sel formasi hippocampus tikus dewasa pada kondisi stres kronis. Veterinary Science, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.