IMUNOHISTOKIMIA (IHC) 5’-BROMO-2’DEOXYURIDINE (BrdU) DALAM STUDI PROLIFERASI SEL
5’-bromo-2’deoxyuridine (BrdU) merupakan analog
thymidin yang dapat terintegrasi dengan DNA pada sel yang membelah selama fase sintesis
(S) pada siklus sel sehingga adanya sel yang imunoreaktif terhadap BrdU dapat dijadikan
indikator proliferasi sel (Taupin, 2007).
Gambar 1. Gambaran
rantai kimia thymidine dan BrdU.
Aplikasi
BrdU
Pada tikus dapat diinjeksi
BrdU (B5002, Sigma-aldrich) dengan dosis
200 mg/kg BB secara intraperitoneal atau i.p (Pham et al., 2003). Sediaan BrdU disiapkan dengan konsentrasi 20 mg/ml
dalam NaCl fisiologis 0.9% hangat pada
saat akan digunakan (Epp dan Galea, 2009). Dua jam setelah injeksi BrdU, hewan
dapat dieuthanasia untuk dikoleksi sampel organ. Malberg et al (2000) menyatakan bahwa otak yang dikoleksi dari tikus yang
telah diinjeksi BrdU 2 jam sebelum euthanasia menunjukkan adanya sel-sel yag
imunoreakstif terhadap BrdU. Namun interval waktu lamanya hewan dieuthanasia untuk
koleksi sampel organ dari saat BrdU diinjeksi tergantung pada kepentingan penelitian itu sendiri.
Gambar 3. Gambaran aplikasi BrdU secara intraperitoneal (i.p) pada tikus (Irawan, 2012).
Imunohistoimia BrdU
Sampel organ yang dikoleksi (misalnya thymus dan otak) selanjutnya dilakukan fiksasi, pembuatan blok paraffin serta pemotongan jaringan dan pelekatan irisan jaringan pada slide. Slide
jaringan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk proses pewarnaan BrdU secara imunohistokimia.
Sebagai kontrol positif untuk teknik IHC terhadap BrdU digunakan organ thymus.
Hal ini dikarenakan thymus merupakan organ yang aktif membelah.
Metode IHC BrdU (Irawan,
2012)
Setelah
slide jaringan mengalami proses deparafinisasi dan rehidrasi sesuai prosedur
histologi, jaringan direndam dalam aquadest selama 1 menit. Slide
yang telah direhidrasi kemudian dimasukkan ke dalam larutan antigen retrieval yaitu Tris buffer (10mM Tris base, 0,1% tween
20, pH 10) yang sebelumnya dipanaskan dalam microwave
selama 4 menit dengan suhu larutan 90 ºC dan di inkubasi selama 60 menit dalam
inkubator 60 ºC. Slide kemudian
dicuci dalam Tris buffered saline (TBS)
selama 1 menit (0.05 M Tris base, 0,9% NaCl, pH 8.4) sebanyak tiga kali
pada suhu ruang masing-masing selama 5 menit. Permeabilitas jaringan selanjutnya
ditingkatkan dengan cara diinkubasi dengan GIBCO
Trypsin-EDTA (0.25% Trypsin-EDTA 4Na, Invitrogen) dalam inkubator suhu 37 ºC selama 30 menit. Slide dicuci kembali dengan aquadest selama 10 menit sebanyak dua
kali.
Slide
kemudian ditetesi dengan HCl 2N selama 30 menit pada suhu 66 ºC guna
mendenaturasi DNA. Slide dicuci
dengan TBS sebanyak tiga kali masing-masing 5 menit selanjutnya peroksidase
endogenous diblok dengan H2O2 3% dalam TBS selama 30
menit pada suhu ruang. Slide kemudian
dicuci kembali dengan TBS sebanyak tiga kali masing-masing 5 menit.
Latar belakang (background) jaringan diblok dengan Sniper selama 15 menit pada suhu ruang dan kemudian jaringan ditetesi
dengan antibodi primer yaitu anti BrdU mouse monoclonal IgG (1:100, NCL-BrdU,
Novocastra, Leica microsystems), sedangkan kontrol negatif tidak diberi
antibodi primer, hanya ditetesi pelarut antibodi (diluent buffer). Slide
jaringan tersebut diletakkan secara horizontal pada kotak lembab dan ditutup
rapat selama satu malam pada suhu 4°C.
Pada hari berikutnya, sediaan
dicuci menggunakan TBS sebanyak tiga
kali masing-masing selama 5 menit dan ditetesi Trekkie Universal Link (antibodi sekunder- biotinylated) selama 20
menit pada suhu ruang. Slide jaringan
dicuci dengan TBS sebanyak tiga kali masing-masing selama 5 menit dan kemudian
ditetesi dengan Trek Avidin HRP selama
10 menit pada suhu ruang. Slide
dicucidengan TBS sebanyak tiga kali masing-masing 5 menit dan pada pencucian
ketiga larutan Betazoid diaminobenzidine
tetrahydrochloride (DAB) sebagai kromogen disiapkan dengan perbandingan DAB
dan larutan buffer 1:50.
Jaringan ditetesi dengan DAB selama 2
menit kemudian dicuci dalam aquadest sebanyak
tiga kali masing-masing selama 1 menit dan diwarnai dengan larutan hematoxylin Harris selama 15 detik sebagai counterstain. Slide kemudian dialiri dengan air
mengalir selama 2 menit dan didehidrasi dalam etanol bertingkat, clearing dalam xylol, dan ditutup dengan kaca penutup yang sebelumnya telah
ditetesi dengan xylol dan mounting medium Canada balsam (metode dimodifikasi
dari Pham et al., 2003).
Hasil IHC
Kontrol positif untuk
teknik pewarnaan imunohistokimia terhadap BrdU menggunakan organ thymus. Hasil
pewarnaan positif pada organ thymus menunjukkan bahwa BrdU yang diaplikasikan dapat
terdistribusi secara sistemik. Semua tikus yang
diinjeksi BrdU pada penelitian ini menunjukkan adanya sel BrdU-Imunoreaktif (BrdU-IR)
pada thymus.
Gambar 4. Sel
imunoreaktif BrdU di thymus. (A) Kontrol negatif pewarnaan (irisan hanya
ditetesi pelarut antibodi) terlihat bersih tanpa adanya warna coklat dari diaminobenzidine tetrahydrochloride (DAB) dan (B) sel imunoreaktif BrdU sebagai
gambaran proliferasi sel yang terlihat berwarna coklat pada nukleus (tanda
panah), counterstain hematoxylin
Harris. Scale bar 10µm (Irawan, 2012).
Gambar 5. Karakteristik proliferasi sel (sel imunoreaktif BrdU) pada girus dentatus hippocampus.
(A, B, C) sel-sel yang baru berproliferasi, diamati 2 jam setelah injeksi BrdU.
Sel-sel terlihat pada zona sugbranular girus dentatus hippocampus dan terlihat
dalam satu cluster yang mengandung sel-sel progenitor. Tanda panah pada B dan
C menunjukkan gambaran mitotik. (D, E) Sel-sel mature, diamati 4 minggu setelah injeksi BrdU. Sel berada pada
lapisan granular, berbentuk bulat atau oval, sama dengan sel-sel granular, dan terlihat non
cluster (Malberg et al., 2000).
Pengamatan
karakteristik proliferasi sel di formasi hippocampus (Gambar 2) oleh Malberg et al (2000) dianalisis berdasarkan sebagai berikut:
1.
Sel-sel mitotik atau yang berproliferasi,
yaitu sel-sel yang terlihat dalam satu cluster
2.
Sel-sel post mitotik yaitu sel-sel bersifat non cluster.
Hasil IHC BrdU pada jaringan dalam mempelajari proliferasi sel dapat dilakukan secara deskriptif maupun dengan melakukan penghitungan sel imunoreaktif BrdU (BrdU-IR). Sel BrdU-IR yang dihitung terutama pada lapisan otak seperti pada masing-masing subregio di formasi hippokampus yaitu tiap lapisan atau stratum girus dentatus dan cornu ammonis pada tiap irisan serial dapat dievaluasi dengan Abercrombie’s correction.
Daftar pustaka
Epp,
J.R., dan Galea, L.A.M., 2009. Hippocampus-dependent strategy choice predicts
low levels of cell proliferation in the dentate gyrus. Neurobiology of Learning and Memory, 91:437-446.
Irawan, V., 2012. Thesis: Efek protektif ekstrak etanol pegagan (centella asiatica (l.)
Urban) terhadap proliferasi sel formasi hippocampus tikus dewasa pada kondisi
stres kronis. Veterinary Science, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta, Indonesia.
Malberg,
J.E., Eisch, A.J., Nestler, E.J., dan Duman, R.S., 2000. Chronic antidepressant
treatment increases neurogenesis in adult rat hippocampus. The Journal of Neuroscience, 20(24):9104-9110.
Pham,
K., Nacher, J., Hof, P.R., dan McEwen, B.S., 2003. Repeated restraint stress
suppresses neurogenesis and induced biphasic PSA-NCAM expression in the adult
rat dentate gyrus. European Journal of
Neuroscience, 17:879-886.
Taupin,
P., 2007. BrdU immunihistochemistry for studying adult neurogenesis: Paradigms,
pitfalls, limitations, and validation. Brain
Research Reviews, 53:198-214.
Komentar
Posting Komentar