DIET BERUANG MADU
DIET
Beruang madu merupakan hewan omnivore dimana makanan utamanya adalah rayap (Isoptera), semut (Formicidae), kumbang (Coleoptera), larva kumbang, lebah (Apidae), larva lebah, tawon (Vespidae), kecoa hutan (Panestia spp), madu, bunga, berbagai variasi spesies buah, hewan vertebtara seperti kura-kura (Burmese brown tortois / Manoria emys), reptile, burung dan telur burung, serta ikan (Wong et al., 2002; Fredriksson et al., 2008).
Jenis rayap dan buah yang menjadi diet bagi beruang madu dapat dianalisa dari sample feces (scat). Sample sebaiknya segar (kurang dari 24 jam) dan feces dapat dijumpai pada lantai hutan yang menjadi area lintasan beruang ataupun disekitar pohon ara. Feces biasanya dijumpai tidak dalam periode yang lama karena keberadaannya dapat hilang akibat hujan dan kumbang kotoran. Feces beruang dapat dikoleksi, dibekukan sebelum dianalisa di laboratorium untuk proses selanjutnya seperti pengukuran berat kering serta identifikasi kelas taksonomi dari organisme yang menjadi makanan beruang seperti rayap, semut dan kumbang (Wong et al., 2002), sedangkan biji yang terdapat di dalam feces (scat) harus dikenali dalam waktu 6-43 hari (Fredriksson, 2012).
Rayap yang dapat ditemukan pada dari hasil analisa feces (scat) beruang madu antara lain Bulbitermes, Coptotermes, Dicuspiditermes, Nasutitermes, Schedorhinotermes, Macrotermes, Odontotermes, Microcerotermes, Globitermes, dan Pericapritermes (Gambar 10) (Wong et al., 2002).
Gambar 10. Rayap Macrotermes,Odontotermes, Microcerotermes, Nasutitermes, Globitermes, Captotermes, Termes, Dicuspiditermes, Pericapritermes (Yamada et al., 2005) dan Bulbitermes (Lommen et al., 2004).
Gambar 11. Gambaran gundukan sarang rayap. (A, B, C) Gundukan sarang Dicuspiditermes dan Termes; (D) Microcerotermes; (E) Bulbitermes (Fredriksson, 2012).
Gambar 12. Gambaran beruang madu sedang membuka gundukan sarang rayap (Prohamitermes mirabilis) (Fredriksson, 2012).
Gambar 13. Beruang madu sedang memakan rayap (Dicuspiditermes spp) yang terdapat di dalam sarang (Wong et al., 2002).
Terdapat banyak jenis buah yang menjadi makanan beruang madu antara lain Ficus spp, Santiria spp. (Burseraceae), Polyalthia sumatrana (Annonaceae) Lithocarpus spp. (Fagaceae), Monocarpia kalimantanensis (Annonaceae), Durio dulcis, Durio oxleyanus, Durio zibethinus (Bombacaceae), Dacryodes rugosa, Dacryodes rostrata, Artocarpus integer (Moraceae), Ochanostachys amentaceae (Olacaceae), dan Tetramerista glabra (Gambar 14 dan 15) (Wong et al., 2002; Fredriksson et al., 2006).
Gambar 14. (A) Ficus spp; (B) Santiria spp; (C) Polyalthia sumatrana; (D) Lithocarpus spp. (Cannon, 2001; Harrison, 2005; FRIM, 2016; Asiaplant.net 2016).
Gambar 15. (A) Monocarpia kalimantanensis; (B) Durio dulcis; (C) Durio oxleyanus; (D) Durio zibethinus, (E) Dacryodes rugosa; (F) Dacryodes rostrata; (G) Artocarpus integer; (H) Ochanostachys amentaceae; (I) Tetramerista glabra (FRIM, 2016; Asiaplant.net, 2016).
Dalam pemenuhan kebutuhan diet bagi beruang madu yang berada di pusat konservasi seperti pengangkaran ataupun kebun binatang, hewan dapat diberi makanan seperti apel, kelapa, buah-buahan kering, orange, strawberi, kentang, pisang, timun, semangka, pepaya (BSBBC, 2013; Oregonzoo, 2016), anggur, nasi putih yang dimasak dengan susu (consended milk), blackcurrant pekat (ditambah madu), belalang, selai kacang (peanut butter), roti gandum (grain bread) bersama madu, vitamin (Vi-daylin - tonic anak yang mengandung vitamin dan mineral), biscuit anjing (dilunakkan bersama air hangat dan madu, dimana biscuit mengandung nutrisi yang penting seperti selenium, iodine, cobalt, molybdenum dan magnesium), telur rebus, kurma, ikan, dan ayam yang telah di masak (Pickard, 2000).
Gambar 16. Beberapa jenis makanan yang diberikan kepada beruang madu di Bornean Sun Bear Conservation Center seperti timun, semangka, dan lain-lain (BSBCC, 2013).