HABITAT BERUANG MADU
HABITAT
Beruang madu memiliki habitat alami di area hutan hujan tropis. Hewan ini terdistribusi di area Asia Tenggara seperti bagian timur dan selatan Sumatra, Borneo, bagian selatan provinsi Yunnan China, timur laut India dan Bangladesh. Terjadinya penebangan hutan secara besar-besaran yang terjadi di Asia Tenggara sangat berpengaruh terhadap habitat dan jumlah populasi beruang madu sehingga mejadikan status beruang madu pada posisi yang rentan (Vulnerable (V) berdasarkan IUCN Red List of Threatened Species) (Fredriksson et al., 2008)
Hutan hujan tropis pada area Borneo, Sumatra serta Semenanjung Malaysia merupakan habitat utama beruang madu di wilayah Asia Tenggara, dimana wilayah ini tidak terbagi atas musim dan memiliki curah hujan yang tinggi hampir sepanjang tahun. Adapun diversiti hutan hujan tropis yang menjadi habitat beruang madu antara lain yaitu: dataran rendah dipterkarpa (dimana berdasarkan Yusliansyah (2007) area ini ditumbuhi pepohonan famili Dipterocarpaceae yang merupakan salah satu suku tumbuhan berkayu, bertubuh besar dan berbatang lurus), area rawa gambut, rawa air tawar, batu kapur atau perbukitan karst, perbukitan dipterkarpa, serta hutan pegunungan rendah (Fredriksson et al., 2008).
Adanya penebangan hutan yang besar-besaran menyebabkan beruang madu hidup di area penebangan serta wilayah perkebunan kelapa sawit. Namun tidak ada bukti yang menyatakan bahwa beruang tersebut dapat hidup di hutan gundul atau pertanian tanpa adanya hutan terdekat. Dilaporkan beruang madu hidup di daratan pada ketinggian yang hampir sama dengan laut hingga ketinggian 2.100 m dari laut namun beruang ini sering dijumpai pada area hutan dengan ketinggian sekitar 1200 m dari laut. Selain di area hutan hujan tropis, keberadaan beruang madu juga dilaporkan pada hutan mangrove (Fredriksson et al., 2008).
Gambar 5. Peta distribusi beruang madu berdasarkan Fredriksson et al. (2008)