Mekanisme Kerja Obat Cacing: Praziquantel
Mekanisme Kerja Obat Cacing: Praziquantel
Praziquantel
Praziquantel efektif terhadap cacing tapeworm (cestode) baik mature maupun immature. Praziquantel biasa dikombinasikan dengan pyrantel pamoate, ivermectin, dan moxidectin untuk membunuh nematode (Elsheikha et al., 2011).
Mekanisme kerja praziquantel yaitu dengan cara menyebabkan kerusakan pada tegumental cacing dan menyebabkan kontraksi serta paralisis otot cerstode yang diakhiri dengan kematian pada cacing (EMEA, 1996; Vercruysse dan Claerebout, 2014). Penggunaan praziquantel akan menyebabkan kontraksi tetanik yang terus menerus sehingga terbentuk vacuola pada sel (focal vacuolization) dan disintegrasi integument cacing. Interaksi praziquantel dengan phospholipid dan protein menyebabkan ketidakseimbangan transport ion cation (ion positif) sehingga merusak membran integument. Hal ini akan menyebabkan gangguan metabolisme dan kontraksi otot tegumental yang diikuti paralisis pada cacing. Ketidakstabilan pada integument cacing menyebabkan cacing rentan terhadap sistem digesti hospes maupun reaksi imun hospes (Elsheikha et al., 2011).
Praziquantel memiliki safety margin yang tinggi, dapat digunakan pada hewan bunting, breeding, sakit dan hewan muda (Elsheikha et al., 2011). Dosis penggunaan praziquantel pada domba yaitu 3.75 mg/kg per oral pada domba non laktasi (EMEA, 1996; Jacobs dan Taylor, 2005). Overdosis dapat menyebabkan anorexia, muntah, salivasi, diare dan lethargy (Elsheikha et al., 2011).
BACK TO: