Pengujian Serologi, Diagnosa, Differensiasi Dignosa serta Keuntungan Theiler's Murine Encephalomyelitis Virus dalam research biomedis


Serologi
Berdasarkan uji serologi titer virus lebih banyak terdapat di medulla spinalis dibandingkan di otak, serta jumlah titer yang tinggi berhubungan dengan kejadian paralisis (Masashi et al., 1995).

Gambar 18. Gambar Titer theiler's virus  yang menyebabkan paralisis (black bars) and nonparalytic ddY mice (open bars) (Masashi et al., 1995).

Diagnosa:
Diagnosa terhadap Theiler’s murine encephalomyelitis dapat dilakukan dengan melihat gejala klinis yang tampak dan didukung dengan pemeriksaan laboratorium seperti histopatologi, uji serologi, dan uji biologis.
1. Gejala klinis, terutama kejadian paralisis baik untuk akut maupun kronis.
2. Histopatologi: 
  • Pewarnaan HE yaitu:
    • Pada kasus akut: terjadi secara cepat dimana tampak myelinitis pada sistem syaraf pusat hingga ke substansia grisea. Pada kasus kronis: berkurangnya substansia alba di sistem syaraf pusat, infiltrasi mononuclear (monosit dan limfosit ), dan demyelinasi (Lipton, 1999).
  • Toluidine blue: untuk melihat demyelinasi (Yamada et al., 1990).
  • IHC: menggunakan antibodi terhadap TMEV untuk melihat keberadaan dan distribusi virus (Ha-Lee et al., 1995; Asakura et al., 2007).
3. Serologi
  • menghitung titer antigen
  • menghitung titer antibodi
4. Uji biologis: 
  • Suspensi otak hewan  yang terinfeksi TMEV disuntikkan secara intraserebreal ke mencit berumur 3 minggu, kemudian diamati gejala klinis berupa paralisis dengan periode inkubasi 11-28 hari, (Joan et al., 1952).


Differensiasi Diagnosa
Paralisis serta demyelinasi juga terlihat pada kasus mouse hepatitis virus srain JHM (MHV) (Dandekar dan Perlman, 2002) sehingga perlu di bedakan dengan MHV dengan mengamati perubahan pada organ lainnya serta pengujian laboratorium untuk mendukung diagnosa.

Keuntungan TMEV dalam research biomedis:
Penyebab multiple sclerosis (MS) yang menyebabkan demyelinasi melalui aktivasi sistem imun pada manusia masih belum jelas, sehingga TMEV ini dapat dijadikan agen penyebab yang potensial dalam mempelajari model penyakit MS (Begolka et al., 2001; Tsunoda dan Fujinami 2010).
           
Selain itu strain TO dan GDVII dari TMEV dapat bereplikasi di otot dan menginduksi myositis sehingga berpotensi menjadi agen menyebab untuk model myophaty pada manusia maupun model human dilated cardiomyopathy (Go´mez, 1996).


BACK TO:

THEILER’S MURINE ENCEPHALOMYELITIS 


Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN