Siklus Replikasi Virus Rabies


Siklus Replikasi Virus Rabies
Virion akan berikatan dengan reseptor di permukaan sel dan masuk ke dalam sel melalui clathrin-mediated secara endositosis.  Protein G atau spike pada virus berperan penting dalam ikatan terhadap reseptor dan fusi pada membran. Setelah endositosis, nucleocapsid dibebaskan ke sitoplasma melalui fusi antara membran dan endosom (Finke dan Conzelmann, 2005).


Gambar 4. Perlekatan dan masuknya virion rabies ke dalam sel. Virus rabies masuk ke dalam sel melalui clathrin-mediated secara endositosis, kemudian RNA yang berasosiasi dengan nukleocapsis, phosphoprotein dan large protein dibebaskan ke sitoplasma setelah terjadi fusi antara membran virus dan endosom (Carter dan Saunders, 2007).

Genome virus mulai ditranskripsi setelah RNA yang berasosiasi dengan nukleocapsis (N), phosphoprotein (P) dan large protein  (L) bebas di sitoplasma. Kompleks RNA-dependent RNA polymerase protein L dan P bergerak pada template RNA virus rabies strand negatif dari  3’ menuju 5’ dan mensintesis molekul RNA baru yaitu mRNAs. Setiap mRNA akan dipoliadedenilasi dengan  poly(A) polymerase dan di capping dengan enzim-enzim yang berasal dari nukleus sel hospes. Polimerase dan enzim lainnya (tabel 1) akan berasosiasi dengan protein L dan hanya aktif bila kompleks protein L dan P memiliki rasio 1L:3P (Carter dan Saunders, 2007).


Gambar 5. Organisasi genome dan transkripsi RNA. Genome RNA negatif ditrasnkripsi menjadi enam RNA strand positif yang terdiri dari satu leader RNA dan lima mRNAs. Transkriptase merupakan komplek protein L dan P (Carter dan Saunders, 2007).

Tabel 3. aktivitas enzim yang berasosiasi dengan protein L virus rabies (Carter dan Saunders, 2007).
Enzim
Fungsi
RNA-dependent RNA polymerase
Transkripsi dan Replikasi RNA
Methyl transferase
Capping mRNAs
Guanylyl transferase
Capping mRNAs
Poly(A) polymerase
Poliadenilasi mRNAs
Kinase
Fosforilasi P


Genome dengan strand negatif juga akan direplikasi dengan kompleks enzim protein L dan P dan tersintesis komplemennya yang berupa RNA positif. Saat replikasi, enzim berasosiasi dengan template dan memproduksi genome positif sehingga sel-sel yang terinfeksi dapat terdeteksi sebagai virus strand positif. Inisisasi sintesis RNA ini tidak memerlukan primer. RNA positif yang baru disintesis akan secara cepat terselubungi oleh protein N sehingga diproteksi dari aktivitas ribonuklease, berbeda dengan mRNA yang tidak terselubungi dengan protein N. Kemudian akan direplikasi lagi sehingga terbentuk template RNA negatif. Beberapa kopi RNA negatif ini akan digunakan sebagai template untuk transkripsi tahap kedua (Carter dan Saunders, 2007).


Gambar 6. Replikasi genome dan transkripsi tahap kedua (Carter dan Saunders, 2007).

Protein virus akan ditranslasi di ribosom bebas kecuali protein G yang ditranslasi di retikulum endoplasma kasar. Protein P dan G akan mengalami modifikasi post-translasi. Protein P akan mengalami fosforilasi oleh aktivitas enzim kinase dan protein G akan mengalami penambahan monosakarida dan menjadi komplit di kompleks golgi (Carter dan Saunders, 2007).


Gambar 7. Translasi dan modifikasi protein post translasi. Hasil translasi berupa  protein N, P,M, L, dan G. Pada protein P dan G terjadi modifikasi Carter dan Saunders, 2007).

Genome RNA strand negatif yang disintesis akan langsung diselubungi oleh protein N. RNA dengan protein N dan telah memiliki kompleks protein L dan P akan mendapat menambahan protein M dan menyelubungi nucleocapsid. Perlekatan protein M pada protein membran sel hospes berperan penting dalam proses keluarnya virion dari membran plasma sel. Bagian tempat virion menempel dan akan keluar juga telah mengalami modifikasi dengan adanya penyisipan protein G di membran sel (Carter dan Saunders, 2007).

Gambar 8. Perakitan virus rabies yang terdiri dari genome hasil replikasi berupa ss RNA (-) dan protein N, P, L dengan diselubungi protein M dan saat keluar medapatkan amplop dari lipoprotein membran serta protein G yang telah terekpresi di permukaan membran sel  (Carter dan Saunders, 2007).




Gambar 9. Gambaran singkat proses masuk, replikasi dan keluarnya virus rabies di dalam neuron dan bergerak secara retrograde dari perifer ke sistem syaraf pusat (van den Pol, 2006).



BACK TO


Postingan populer dari blog ini

Metabolisme Zinc Pada Manusia Dan Hewan (Anjing & Kucing)

Ultrasonography (Usg) dan Aplikasinya Pada Pemeriksaan Organ Reproduksi Serta Diagnosa Kebuntingan & Foetal Sexing Pada Ternak

PROSEDUR HISTOLOGI: PEMBUATAN BLOK PARAFFIN DAN PEMOTONGAN