Kembung (Bloat) Pada Sapi
Kembung Rumen (Bloat)
Kembung rumen merupakan salah satu penyakit yang sering dihadapi
sapi feedlot, terutamanya apabila ternak diberi makanan konsentrat. Permasalahan
kembung biasanya terjadi pada minggu pertama hingga ketiga dari saat ternak
diperkenalkan dengan makanan konsentrat. Setelah tempoh tersebut, masalah
kembung akan berkurangan dan tidak akan terlalu membahayakan ternak (Hamali,
1988).
Didalam faktor pakan, tanaman kacang-kacangan (leguminosae) lebih
sering mengakibatkan kembung dibandingkan tanaman lain. Tanaman yang lebih muda
juga lebih sering menyebabkan gangguan daripada tanaman tua. Biji-bijian yang
digiling sampai halus juga lebih sering menimbulkan gangguan. Pemberian
konsentrate yang berlebih dapat menyebabkan kembung. Pemecahan karbohidrat yang
tinggi akan meningkatkan hasil pemecahan gula yaitu gas. Gas yang terbentuk
dapat terperangkap di dalam rumen dan ingesta dan menyebabkan kembung (Subronto,
2003).
Hal ini menunjukkan jenis pakan serta saiz ukuran pakan yang
diberikan sangat berpengaruh terhadap kerja rumen dan proses mencerna secara
umumnya. Apabila proses mengunyah serta proses mencerna makanan lainnya
berjalan dalam tempoh yang sesuai dan berjalan baik, maka kondisi rumen tetap
terjaga dengan baik, sehingga makanan dapat dicerna dengan baik dan mampu meningkatkan
prestasi ternak.
Gejala klinis
Ternak yang mengalami kembung biasanya akan mengalami pembesar
rumen yang tampak dari menggembungnya daerah fossa paralumbar sebelah kiri.
Sapi mungkin akan bernafas melalui mulut dengan pernafasan bersifat dangkal dan
frekuen. Untuk membebaskan gan yang terbentuk, sapi mungkin akan menjulurkan
lehernya ke depan. Sapi juga bersikap tidak tenang, sebentar-sebentar
berbaring, bangun, dan berjalan tanpa tujuan yang pasti. Nafsu makan akan
hilang serta tekanan rumen juga akan menurun. Sapi yang mengalami kembung dapat
mati dalam waktu yang cepat seawal 1 jam setelah mengalami kembung Subronto,
2003)
Terapi
Untuk menangani ternak yang mengalami kembung, perlu dilakukan
pertolongan pertama dimana kaki depan hewan ditempatkan pada tempat yang lebih
tinggi, usahakan sapi dalam posisi berdiri, mulut dibuka. Dapat juga diberi
minyak sayur sebanyak 100-200 ml untuk mengurangi gas yang terbentuk. Hewan
dapat dirawat dengan menggunakan anti-foaming detergent seperti poloxalene
(Subronto, 2003) dengan dosis 1-2 gram/45.36 kg berat badan secara p.o. Contoh obat yang
berisi poloxalene seperti therabloat, bloat guard, dan lain-lain. Peternak juga
dapat menggunakan poloxalene-molasses-salt block sebagai tindakan pencegahan. Bila
perlu gunakan trokar untuk mengurangi tekanan pada rumen.
BACK TO:
Komentar
Posting Komentar