PERMASALAHAN PENYAKIT PADA SAPI FEEDLOT
Feedlot merupakan sistem peternakan sapi di dalam kandang dan
sapi-sapi tersebut digemukkan dalam jangka masa tertentu sebelum dipasarkan. Permasalahan
penyakit merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan prestasi ternak
serta berpengaruh penting terhadap faktor kerugian yang dihadapi peternak
(Hamali, 1988).
Hewan dalam sistem feedlot yang dipelihara dikandang harus diberi
alas yang baik, kering dan empuk. Sanitasi lingkungan harus diusahakan secara
baik, bersih dari kotoran, jauh dari kemungkinan serangan penyakit (Akoso,
1996), serta didukung dengan sistem biosekuriti yang baik.
Status kesehatan sapi dapat dilihat dari gambaran tingkah laku
sapi. Sapi yang sehat akan tampak aktif, sigap, sadar, dan tanggap terhadap
perubahan sekitar yang mencurigakan. Kondisi tubuh adalah seimbang , tidak
terlalu gemuk atau kurus, langkah kaki mantap dan teratur, sapi berdiri dengan
seimbang dan bertumpu dengan keempat kakinya, serta bila bersantai posisi
punggung adalah rata. Sudut mata bersih, selaput mata tidak berubah warna, ekor
aktif mengibas untuk mengusir lalat, kulit dan bulunya tampak halus dan
mengkilap (Akoso, 1996),.
Hewan yang sehat juga menunjukkan suhu tubuh, frekuensi nafas,
frekuensi pulsus, gerakan rumen yang normal. Berikut table nilai normal
parameter fisiologis tubuh sapi:
Table 1. Parameter fisiologis normal sapi (Subronto, 2003)
Parameter
|
Nilai normal
|
Suhu
|
37.9-39 derajat celcius (sapi dewasa)
38.1-39.5 derajat celcius (sapi muda)
38.3-40 derajat celcius (anak sapi / pedet)
|
Frekuensi nafas
|
10-30 kali / menit
|
Frekuensi pulsus
|
40-80 kali / menit (sapi)
88-110 kali / menit (anak sapi)
|
Gerakan rumen
|
5-8 kali / 5 menit
|
Gerakan rumen dapat menjadi indicator bahwa proses ruminasi
(memamah biak) berjalan dengan baik. Proses ruminasi dilakukan sapi 30-90 menit
setelah makan, tiap periode ruminasi adalah 40-60 kali, frekuensi pengunyahan
(mastikasi) adalah 55 kali per menit, dengan total waktu ruminasi 8 jam per
hari (Subronto, 2003).
Peternak haruslah dapat membedakan sapi yang sakit dan sehat serta
harus peka terhadap perubahan yang terjadi pada sapi yang dipeliharanya.
Peternak haruslah dapat mengenal penyakit yang sering dihadapi sapi feedlot
serta mengetahui cara mencegah dan mengatasinya. Permasalahan ternak yang
sering dihadapi seperti:
Referensi
Hamali,
A.Y., 1988. Sistem Fidlot Lembu Pedaging. Teknol.
Ternakan, 4:15-22
Akoso,
B., 1996. Kesehatan Sapi. Kanisius, Yogyakarta.
Subronto,
2003. Ilmu Penyakit Ternak (Mammalia) I. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Brown,
Trypanosoma vivax, bovine blood smear., dalam Trypanosomiasis oleh Petersen, C.
Merck Manual, 2016. http://www.merckvetmanual.com/circulatory-system/blood-parasites/trypanosomiasis
Department
of Pathology, University Guelph. Blackleg Cow, dalam Black leg oleh Stampfli,
H.R., Merck Manual, 2016. http://www.merckvetmanual.com/generalized-conditions/clostridial-diseases/blackleg
Totally
Vet, 2008.Pink Eye in Cattle. http://www.totallyvets.co.nz/portfolio,portfolio,,243,Pink+eye+in+cattle.html
Walker,
A.R., 2012. File. Anaplasma-centrale.jpg.
Komentar
Posting Komentar