KARSINOGEN 1,3-BUTADIENE
Pendahuluan
Bahan kimia 1,3-butadiene merupakan bahan
industri yang digunakan untuk memproduksi karet dan plastik serta juga
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dari fosil dan dapat ditemukan
dilingkungan (Himmelstein et al., 1997). 1,3-butadiene juga ditemukan pada asap
rokok (Brunnemann et al., 1990). Paparan inhalasi 1,3-butadiene pada tikus
Sprague-Dawley tidak menginduksi tumor otak (Owen et al., 1987). Namun terjadi perkembangan malignant glioma dan
neuroblastoma pada mencit B6C3F1 yang dipaparkan 1,3-butadiene dan hasil ini
memberi kesempatan untuk membandingkan perubahan genetik yang terjadi antara
tumor otak mencit dan manusia (NTP, 1984, 1993). Paparan
mencit dengan 1,3-butadiene juga meningkatkan insidensi tumor pada sistem organ
secara multiple dan mutasi pada tumor
suppressor gene dan oncogene yang
sering terdeteksi (Hong et al.,
2000; Walker and Meng,
2000; Zhuang et al., 2000; Sills et al.,
2001; Zhuang et al., 2002).
Karsinogen
1,3-butadiene
1,3 butadiene (CH2:CHCHCH:CH2)
dikenal juga dengan nama a,g-butadiene, bivinyl, divinyl, erythrene,
biethylene, pyrrolylene, vinylethylene, merupakan gas yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Warna
|
Colourless (tidak berwarna)
|
Bau
|
Mildly aromatic
|
Sifat
|
Mudah terbakar
|
Titik didih
|
-4,4 °C pada 1 atmosfer
|
Titik beku
|
-10 °C
|
densiti
|
0,611 g/ml pada 20° C
|
Tekanan uap
|
2100 mmHg pada 25°C
|
Batas ledakan
|
2-11%
|
Kelarutan
|
sedikit larut air (735 mg/liter) pada suhu 30 °C, Larut
dalam pelarut organik seperti etanol, diethyl ether, acetone, benzene, serta
pelarut organik polar dan nonpolar
|
Explosive
material
|
Iya, potensial eksplosif dengan NO3+O2,
ethanol+iodine+mercury oxide pada 35 °C
|
oxidiser
|
Tidak
|
Organic peroxide
|
Tidak
|
Corosive material
|
Tidak
|
(Haldispreichemocals
data sheet; WHO, 2000)
Butadiene digunakan
dalam produksi resin dan plastik termasuk karet butadiene, karet styrene,
adiponitrile, polychloroprene, karet nitrile, latex styrene butadiene, dan acrylonitrile-butadiene-styrene (CW product
focus, 1994). Karet sintetik yang dibuat dengan butadiene merupakan bahan utama
yang digunakan untuk produksi ban mobil. Pada tahun 1994, butadine termasuk
dalam 20 besar komia organik sintetik yang diprosuksi di Amerika, dengan
produksi pertahunnya adalah 1,4 juta ton (Top 50 chemical production rose
modestly last year, 1994).
Keberadaan
butadiene di udara tidak terjadi secara alami. Asap rokok, knalpot kendaraan bermotor, asap kayu dan
emisi dari produksi butadiene menjadi
sumber butadiene (WHO, 2000). Neligan (1962) melaporkan konsentrasi butadine
dari pembuangan emisi motor yaitu 20-60 ppb. Sedangkan level butadiene pada
asap dari kebakaran rumah yaitu hingga 15 ppm (Berg et al., 1977) , level butadiene pada asap rokok yaitu 10-20 μg/m3
(Löfroth et al., 1989) dan 205-361
μg/rokok (Brunnemann et al., 1990). Tipikal Level butandiene pada pekerja
kurang dari 2ppm (Fajen et al., 1993) [1ppm=2,21 mg/m3;
1mg/mm3=0,445 ppm].
Berdasarkan
karakteristiknya, butadiene dapat dengan cepat menguap ke atmosfere dan
dirusak setelah 6 jam, dan udara merupakan
rute utama dari butadiene untuk masuk ke tubuh. Populasi terekspos butadine
dalam level ppb. Paparan terjadi karena inhalasi dari asap bensin, asap rokok,
dan pembakaran seperti kayu (WHO, 2000).
Paparan butadine
akan menyebabkan butadiene masuk ke tubuh dan di metabolisme epoxidasi di dalam
tubuh. Butadine yang masuk ke tubuh akan mengalami oksidasi menjadi
epoxybutene. Butadiene merupakan substrat dari isoenzim cytochrome P-450
monooxygenase, CYP 2E1 dan CYP 2A6 (Csanády et
al.,1992; Duescher dan Elfarra, 1994). Berdasarkan analisis kinetik dari
aktivitas CYP pada mikrosome hepar manusia, CYP 2E1 memiliki afinitas yang
tinggi, kapasitas isozyme yang rendah, sedagkan CYP 2A6 memiliki afinitas yang
rendah, dan kapasitas isozyme yang tinggi.
CYP 2E1 (afinitas tinggi) dan CYP 3A4 (afinitas rendah) memiliki perananan dalam metabolisme lebih lanjut epoxybutene untuk membentuk
diepoxybutane melalui reaksi katalisis (Seaton et al., 1995). CYP 2E1 merupakan
enzim utama bertanggung jawab
untuk metabolisme butadiene untuk epoxybutene
dan epoxybutene menjadi diepoxybutane pada konsentrasi rendah dari eksposur butadiene. Selain sitokrom
P-450, terdapat dua enzim lain yang memiliki peran utama dalam metabolisme epoxybutene dan diepoxybutane seperti glutathione S-transferase dan epoxide hydrolase (Csanády et al.,1992; Cheng dan Ruth, 1993;
Boogaard et al., 1996).
Gambar 1.
Gambaran epoksid 1,3 butadine dan pembentukan DNA-DNA adduct (Goggin et al., 2009).
Paparan butadiene secara analisis pada dapat dianalisis
dari keberadaan epoxybutene di darah, pulmo, dan hepar. Konsentrasi epoxybutene
akibat paparan butadiene pada mencit lebih tinggi dari pada tikus yaiu 4-6 kali
di darah, 13-15 kali di pulmo, dan 5-8 kali di hepar (Himmelstein et al., 1994;1995).
Butadiene merupakan mutagen yang bersifat tidak langsung
dimana metabolitnya yaitu epoxybutene dan diepoxybutane merupakan mutagen yang
bersifat langsung. Butadine dan metabolitnya bersifat genotoksin pada mencit
namun tidak pada tikus. Inhalasinya secara signifikan meningkatkan frekuensi
mikronuklei, perubahan sister chromatid, serta kelainan kromosom pada mencit
(Tice et al., 1987; Adler dan
Anderson, 1994; Autio et al., 1994). Butadiene meyebabkan ikatan silang antara
protein-DNA dan DNA-DNA pada hepar mencit (Jelitto et al., 1989).
Pada mencit B6C3F1 yang dipaparkan butadiene ditemukan
adanya peningkatan secara frekuensi dari mutasi hprt (hypoxanthine-guanine
phosphoribosyl transferase) limfosit T (Cochrane dan Skopek, 1994). Inhalasi kronis butadiene sebagai
karsinogen pada mencit B6C3F1 terlihat efeknya pada multiple organ seperti
acinal cell carcinoma pada glandula mamae, granulose cell neoplasms di ovary,
dan hepatocellular neoplasm, heart haemangiosarcomas, malignat lymphoma, alveolar/bronchioalveolar
neoplasm, dan squamous cell neoplasm pada forestomach (Huft el al., 1985).
Daftar
pustaka
Brunnemann, K.D., .Kagan, M.R., Cox, J.E., dan Hoffmann. D., 1990. Analysis of 1,3-Butadiene and other selected
gas-phase components in cigarette mainstream and sidestream smoke by gas
chromatography-mass selective detection. Carcinogenesis. 11: 1863-1868.
Boogaard, P.J. et al. 1996. Glutathione Conjugation Of
1,2:3,4-Diepoxybutane In Human Liver And rat and mouse liver and lung in
vitro. Toxicology and applied pharmacology, 136: 307–316.
Berg, S. et al., 1978. Chemical analysis of fire gases
with gas chromatographymass spectrometry. In: Proceeding of an International
Symposium on the controlof ari pollution in the work environment. hal: 309-321.
Cheng, X., dan Ruth, R.A., 1993. A Simplified Methodology For Quantitation Of
Butadiene Metabolites: Application To The Study Of 1,3-Butadiene Metabolism By
Rat Liver Microsomes. Drug Metabolism And Disposition, 21: 121–124.
Cochrane, J., dan Skopek, T.R., 1994. Mutagenicity of
1,3-butadiene and its epoxide metabolites: II. Mutational spectra of butadiene,
1,2-epoxybutene and diepoxybutane at the hprt locus in splenic T cells
from exposed B6C3F1 mice. Carcinogenesis, 15: 719–723.
Csanády, G.A. et al. 1992. Comparison of the
biotransformation of 1,3-butadiene and its metabolite, butadiene monoepoxide,
by hepatic and pulmonary tissues from humans, rats and mice. Carcinogenesis,
13: 1143–1153.
CW product focus. 1994. Butadiene. Chemical week, hal.56.
Duescher, R.J. dan Elfarra, A.A. Human Liver Microsomes
Are Efficient Catalysts For 1,3- Butadiene Oxidation: Evidence For Major Roles
By Cytochrome P450 2a6 And 2e1. Archives Of Biochemistry And
Biophysics, 311: 342–349
(1994).
Goggin,M., James A. Swenberg, Vernon E. Walker,and
Natalia Tretyakova1. 2009 Molecular Dosimetry Of 1,2,3,4-Diepoxybutane–Induced
DNA-DNA Cross-Links In B6C3F1 Mice And F344 Rats Exposed To 1,3-Butadiene By
Inhalation Cancer Res. 69: (6).
Himmelstein, M.W. et al. 1994. Comparison Of Blood
Concentrations Of 1,3 Butadiene And Butadiene Epoxides In Mice And Rats Exposed
To 1,3-Butadiene By Inhalation. Carcinogenesis, 15: 1479–1486.
Himmelstein, M.W. et al. 1995. High Concentrations Of
Butadiene Epoxides In Livers And Lungs Of Mice Compared To Rats Exposed To
1,3-Butadiene. Toxicology And Applied Toxicology, 132: 281–288.
Himmelstein, M. W., Acquavella, J. F., Recio, L.,
Medinsky, M. A., and Bond, J. A., 1997. Toxicology and epidemiology of
1,3-butadiene. Crit Rev Toxicol 27, 1–108.
Jelitto, B. et al. 1989. Species differences in DNA
damage by butadiene: role of diepoxybutane. Archives of toxicology, 13: 246–249.
Löfroth, G. et al., 1989. Characterization of
environmental tobacco smoke. Envionmental science anf technology. 23: 610-614.
Neligan, R.E., 1962. Hydrocarbons in the Los Angeles
atmosphere. Archives of environmental health. 5:581-591.
National Toxicology Program (1984). Toxicology and
Carcinogenesis Studies of 1,3-Butadiene (CAS No. 106-99-0) in B6C3F1 Mice
(Inhalation Studies). NTP TR 288, NIH Publication No. 84-2544. NIEHS, Research
Triangle Park, NC.
National Toxicology Program (1993). Toxicology and
Carcinogenesis Studies of 1,3-Butadiene (CAS No. 106-99-0) in B6C3F1 Mice
(Inhalation Studies). NTP TR 434, NIH Publication No. 93-3165. NIEHS, Research
Triangle Park, NC.
Owen, P. E., Glaister, J. R., Gaunt, I. F., and
Pullinger, D. H. (1987). Inhalation toxicity studies with 1,3-butadiene, 3. Two
year toxicity/carcinogenicity study in rats. Am Ind Hyg Assoc J 48, 407–13.
Seaton, M.J. Et Al. Oxidation Of Butadiene Monoepoxide
By Cdna-Expressed Human Cytochrome P450 2e1 And 3a4 And Human, Mouse And Rat
Liver Microsomes. Carcinogenesis, 16: 2287–2293 (1995).
Sills, R. C., Hong, H. L., Boorman, G. A., Devereux, T.
R., and Melnick, R. L. (2001). Point mutations of K-ras and H-ras genes in
forestomach neoplasms from control B6C3F1 mice and following exposure to 1,3-
butadiene, isoprene or chloroprene for up to 2-years. Chem Biol Interact
135–136, 373–86.
Tice, R.R. et al. 1987. Comparative Cytogenetic Analysis
Of Bone Marrow Damage Induced In Male B6c3f1 Mice By Multiple Exposures To
Gaseous 1,3-Butadiene. Environmental Mutagenesis, 9: 235–250.
Top 50 chemical production rose modestly last year. 1994.
Chemical and engineering news, hal. 12-16.
WHO, regional offical for Europe, Copenhagen, Denmark,
2000. 1,3-Butadiene, Chapter 53. http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0018/123057/AQG2ndEd_5_3butadiene.pdf
Walker, V. E., and Meng, Q. (2000). Part III: In vivo
mutation of the endogenous hrpt genes of mice and rats by 1,3-butadiens
and its metabolites. In: 1,3- Butadiene: Cancer, Mutations, and Adducts.
Research Report 92. Health Effects Institute, Cambridge, MA.
Zhuang, S. M., Wiseman, R. W., and Soderkvist, P.
(2000). Mutation analysis of the pRb pathway in 2_,3_-dideoxycytidine- and 1,3-butadiene-induced mouse
lymphomas. Cancer Lett 152,
129–34.
Zhuang, S. M.,Wiseman, R.W., and Soderkvist, P. (2002).
Frequent mutations of the Trp53, Hras1 and beta-catenin (Catnb) genes in
1,3-butadiene-induced mammary adenocarcinomas in B6C3F1 mice. Oncogene 21, 5643– 8.
Komentar
Posting Komentar